Micro Teaching


Latar belakang
Tolak ukur keberhasilan seorang guru adalah tercapainya Tujuan dan Hasil pembelajaran, untuk mencapai tujuan dan Hasil pembelajaran tersebut dibutuhkan seorang guru yang benar-benar memiliki kapasitas sebagai tenaga pendidik professional. 4 Kompetensi Guru harus dipahami untuk kemudian dikuasai melalui sebuah latihan yang sistematis dan terkontrol, 4 kompetensi tersebut adalah (1) Pedagogi, (2) Kepribadian, (3) Profesional dan (4) Sosial. Upaya kearah tersebut bisa ditempuh salah satunya dengan cara mengoptimalkan kegiatan micro teaching (Pengajaran Mikro).

Pengertian
Micro teaching merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara sederhana dan singkat bagian demi bagian dengan kontrol yang cermat sehingga diperoleh kemampuan yang tuntas dan optimal. 
Berlatih untuk menguasai keterampilan dasar mengajar seperti itulah yang dinamakan micro-teaching (pengajaran mikro). Pengajaran mikro (micro teaching) merupakan suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas, yaitu selama 5-20 menit dengan jumlah siswa sebanyak 3-10 orang. Hal tersebut diungkap oleh Cooper dan Allen, 1971.

Micro berarti kecil, terbatas, sempit. Teaching berarti mendidik atau menajar. Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar sebenarnya yang disederhanakan:
1.       Jumlah siswa 5-6 orang
2.      Waktu mengajar 5 – 10 menit
3.      Bahan pelajaran hanya mencakup satu sub materi
4.      Ketrampilan mengajar difokuskan pada beberapa ketrampilan khusus saja.
Micro Teaching adalah pengajaran sebenarnya tetapi bukan di kelas yang sebenarnya, atau dengan kata lain Belajar untuk Mengajar dengan Asumsi melalui penyederhanaan beberapa unsur diatas akan lebih memudahkan melatih keterampilan tertentu sebagai persiapan untuk menghadapi pengajaran yang lebih komplek yaitu kelas yang sebenarnya. 

Sasaran Micro Teaching
Sasaran Micro Teaching adalah :
1.  Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru:
·         Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar mengajar di depan kelas.
·         Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru.
2. Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik.
·         Menemukan kelemahan sendiri untuk diperbaiki
·         Meningaktkan kemampuan supervisor 
·         Mencoba metode baru

 
Tujuan Micro Teaching
1.       Meningkatkan kemampuan menilai diri sendiri dan menilai orang lain
2.       Meningkatkan Rasa Percaya diri
3.       Meningkatkan kemampuan pemilihan metode pengajaran
4.       Perbaikan terhadap keterampilan-keterampilan mengajar
5.       Menciptakan metode baru dalam mengajar
6.       Memiliki kesempatan belajar bersama (Peer group)

 
Materi Kegiatan
Ada sepuluh ketrampilan khusus yang dapat dilatih dalam micro teaching yang kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar.
Keteampilan khusus itu meliputi:
1.      Ketrampilan membuka pelajaran
2.      Keteampilan memberi motivasi
3.      Ketrampilan bertanya
4.      Ketrampilan menerangkan
5.      Ketrampilan mendayagunakan media
6.      Ketrampilan menggunakan metode yang tepat
7.      Ketrampilan mengadakan interaksi
8.      Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal
9.      Ketrampilan penjajagan/assesment.
10.  Ketrampilan menutup pelajaran.

 
Micro teaching bukan untuk dihafal, cukup dipahami untuk kemudian di laksanakan melalui kegiatan nyata di dalam kelas sebagai latihan, karena pada dasarnya Micro teaching adalah skill (kemampuan) yang harus dikuasai bukan untuk dihafal atau diketahui saja. Micro Teaching sangatlah penting untuk dikuasai di hampir semua perguruan tinggi mewajibkan mahasiswanya lulus mata kuliah ini dengan batas minimal nilai "B" sebagai syarat untuk mengikuti PPL.

Berikut adalah 4 hal mutlak yang harus ada dalam micro teachig selain mempersiapkan rpp,dsb.

1.      MEMBUKA KELAS
Dalam membuka pelajaran, hendaknya jangan langsung tertuju pada materi, sempatkanlah diri untuk menyapa, mengucapkan salam, atau menceritakan materi yang akan disampaikan.
salah satu contohnya ” Selamat pagi anak anak ku tersayang, apa kabar? sudah siap untuk belajar? baiklah sebelum kita memulai pelajaran,hendaknya kita berdo’a terlebih dahulu…bla..bla..blbla “
Banyak yang bisa diucapkan setelah salam
1.      Saya akan presensi dulu ya.
2.      Semoga kalian semua sehat-sehat dan semangat untuk belajar
3.      Saya punya sedikit informasi dari koran yang saya baca hari ini … (sampaikan informasinya)
4.      Sampaikan pengantar materi.
“Siapa diantara kalian yang suka bemain bola ? Kalau kalian bermain bola, sebenarnya, apa sih yang kalian dapatkan dari kegiatan tersebut… maksudnya, apa yang membuat kalian menjadi tahu?”
INGAT… Anda sedang bersimulasi menjadi guru. Maka, Anda harus benar-benar bisa membayangkan ada siswa yang menjawab pertanyaan Anda. Maka ucapkan…
“Ya kalian benar semua, ketika bermain sepak bola, badan kita sehat dan bugar akibat dari aktifitas bermain sepak bola.bla bla bla...... Hari ini, saya akan menjelaskan materi sepak bola.
Pilih saja salah satu yang menurut Anda tepat. Atau, gunakan kreasi sendiri.

2. MENGELOLA KELAS
Ketika Anda sedang menerangkan materi… selingi dengan menegur siswa
1.      Bagaimana, sudah paham belum?
2.      Coba itu yang tidur, silakan cuci muka
3.      Miko Ryan, jangan ngobrol ya
4.      Sampai saat ini ada pertanyaan?
5.      Ada yang mempunyai pendapat lain?
6.      Apakah sudah paham?
Memang, tidak ada yang akan menanggapi sapaan Anda di atas, tetapi bagi penguji, itu sudah memberikan sedikit nilai, bahwa Anda menguasai kelas dan memperhatikan siswa.

3. PENGUASAAN MATERI
Beberapa kali saya temui, peserta tes pemula yang sangat terlihat kalau Ia tanpa persiapan sama sekali. Hanya bermodalkan buku paket dan kertas sesobek berisi sedikit rangkuman materi. Pada akhirnya, Ia akan gugup, grogi, mata terpaku ke kertas atau buku, gemeteran, jadinya kebanyakan senyum dan terakhir dia berkata, “Maaf Pak, Blank.”
Penguasaan materi sangat penting. Sadarilah, penyebab utama seorang guru grogi dan tidak yakin ketika menjelaskan materi adalah, karena tidak menguasai materi yang akan disampaikan. Guru yang tidak menguasai bagaimana tekhnik dalam sebuah olahraga, tentu akan berakibat Ia sendiri tidak PD ketika mengajarkan tekhnik tersebut.
4. MENUTUP KELAS
Biasanya, peserta tes microteaching bingung kapan harus berhenti dan bagaimana caranya berhenti. Mudah. Begitu materi sudah selesai Anda sampaikan ucapkan saja. “Baik, itu tadi sekilas/materi/ tentang sepakbola Anggap saja kelas sudah berakhir. Setelah Anda selesai menyampaikan materi. JANGAN LUPA. Tanyakan lagi ke siswa, “Sampai sini, ada yang ingin bertanya? Bagimana? Sudah paham semua?”.
Yang terakhir, Anda harus melakukan evaluasi. Anda bisa sedikit memberikan kesimpulan dari materi, melakukan Tanya jawab kepada siswa (simulasi).
Paling akhir banget, ucapkan “Jika tidak ada lagi yang ingin disampaikan Bapak ucapkan terima kasih, semoga hari ini menjadi hari yang terindah untuk semuanya. Berburu ke padang datar // Dapat rusa belang di kaki // Sama guru jangan kurang ajar // Rapot jeblok tanggung sendiri. Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Demikianlah 4 hal yang harus dipersiapkan sebelum micro teaching, selain 4 hal diatas tentulah berdo’a adalah cara terbaik sebelum persiapan segala sesuatu…

Komentar

  1. Your Affiliate Profit Machine is ready -

    And getting it running is as easy as 1---2---3!

    This is how it all works...

    STEP 1. Tell the system what affiliate products the system will promote
    STEP 2. Add PUSH BUTTON TRAFFIC (this LITERALLY takes 2 minutes)
    STEP 3. Watch the system grow your list and sell your affiliate products for you!

    Are you ready to make money automatically?

    You can test-drive the system for yourself risk free...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian permainan hockey (hoki)

Teknik Petanque

Pemanasan dalam bentuk permainan